Blogger news

Rabu, 01 Juni 2011

Stop Pencekalan!


[Cekal dicekal, Kritik beda pendapat.....Kami juga punya tanggung jawab.......kalian gak perlu curiga......musyawarah mufakat.....musyawarah untuk mufakat]

Waktu itu masih sebulan lagi, beredar desas-desus dikalangan teman-teman Slankers bahwa Slank akan konser di Makassar. Saya tidak tau pasti kapan acara itu dilaksanakan, seingat saya ada beberapa tanggal yang disebutkan oleh teman-teman, tapi kami menyambutnya dengan sangat gembira dan antusias. Setiap waktu ngumpul, teman-teman slankers mulai membicarakan tentang bagaimana-bagaimananya seputar kedatangan slank nanti. Bahkan dari pengurus Makassar Slankers Club sendiri sudah menyusun [secara kasar] strategi untuk menyambut kedatangan Slank nanti.

Ketika itu malam minggu, ini adalah hari ngumpulnya anak-anak Makassar Motor Slankers [MMS]. Saya sendiri adalah anggota dari organisasi ini. Kami berkumpul di jalan H. Bau. Di jalan inilah tempat kediaman mantan orang nomor dua di Indonesia bapak Jusuf Kalla. Diujung jalan ini terdapat simpang tiga. Jalur yang membelok ke kiri menuju jalan Rajawali. Sedangkan jalur yang membelok ke kanan adalah jalan menuju pantai Losari. Salah satu aset pariwisata yang memiliki keindahan panorama sunset kota Daeng. Diujung jalan H. Bau inilah tepat didepan kantor berita Metro TV tempat kami selalu berkumpul tiap malam minggunya. Disini ada banyak club motor di Makassar yang selalu berkumpul. Mulai dari jalan H. Bau, sepanjang pantai Losari hingga depan benteng Rotterdam, lalu berbelok ke jalan Ahmad Yani dan Jalan Jendral Sudirman.

Hari ngumpul kali ini banyak Slankers yang datang. Mereka datang untuk mencari informasi kepastian rencana kedatangan slank ke Makassar. Waktu itu juga beberapa pengurus Makassar Slankers Club bahkan ketuanya sendiri Abd. Gaffar datang. Beliau memberikan penjelasan panjang lebar kepada para Slankers yang hadir. “jadi Slank akan konser di Makassar nanti tanggal 12 Februari 2010. Pihak pulau biru telah menghubungi saya untuk kepastiannya. Tetapi saya belum bertemu dengan pihak panitia. Yang jelasnya waktu itu bunda bilang kalau nanti ada penjemputan [dari para Slankers], tidak usah dilarang. Biarkan saja. Di Makassar penyambutan itu sudah tradisi [pernyataan ini ditujukan kepada pihak panitia, namun disampaikan juga kepada pengurus MSC oleh Bunda Iffeth] . Begitu kata bunda.” Ungkap Gaffar penuh semangat. Mendengar penjelasan sang ketua, seperti pemain timnas yang dijanjikan bonus besar, para Slankers langsung bersorak sorai menyambut gembira sambil memberikan tepuk tangan yang meriah.

Ketika itu kira-kira seminggu lebih lagi sebelum slank datang di Makassar, pihak panitia mengkonfirmasi kepada Pengurus MSC tentang masalah perizinan konser Slank di Makassar. Katanya pihak kepolisian enggan untuk memberikan izin lantaran sebelum-sebelumnya pegelaran konser Slank berujung ricuh. Selain itu para Slankers juga katanya susah di atur. Makanya kepolisian tidak memberikan izin. Kepada panitia, polisi mengarahkan mereka untuk menghubungi penanggung jawab Slankers di Makassar.
Mendengar pengaduan panitia tentang hal tersebut, pengurus Makassar Slankers Club menerimanya dengan tangan terbuka. Ketua MSC bersama Wakil Bidadari Penyelamat [BP] Andika sebagai perwakian Slankers langsung bergerak menuju Polwiltabes Makassar. Mereka berdua datang bermaksud memberikan jaminan keamanan kepada kepolisian berdasarkan pengaduan panitia. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan mengurus perizinan konser kali ini. Andika dan Gaffar harus dipimpong kiri-kanan, dari meja satu ke meja lainnya untuk bernego agar pihak kepolisian betul-betul yakin dan bisa menerima jaminan keamanan dari pengurus MSC. Alhasil, usaha merekapun berhasil dengan melahirkan beberapa catatan anatara lain:

1. Para Slankers harus bertanda tangan pada surat pernyataan tentang penjaminan keamanan
konser.
2. Berhubung konser Slank kali ini indoor, maka pada saat konser berlangsung, pihak panitia dilarang
memasang Screen diluar gedung tempat kegiatan. Dikhawatirkan akan meluapnya kekecewaan para
slankers yang tidak bisa masuk yang nantinya akan merusak aset – aset disekitar tempat kegiatan.

Menurut pernyataan ketua MSC, sebelumnya, pembicaraan dengan pihak panitia telah disepakati bahwa pada saat konser berlangsung nanti, akan ada Screen besar dipasang diluar gedung agar Slankers yang tidak bisa masuk bisa menyaksikan penampilan idolanya dari luar. Namun karena keputusan dari pihak kepolisian yang sama sekali tidak mengizinkan rencana tersebut maka akhirnya dibatalkan.

Gaffar selaku ketua langsung mengkonfirmasi kepada teman-teman Slankers tentang batalnya rencana pemasangan scree tersebut. Kekecewanpun berbenam diwajah para Slankers yang hadir pada saat itu sebab mereka gagal untuk menyaksikan idola mereka tampil meskipun hanya dari luar gedung tempat konser.

Namun tiba-tiba angin segar berhembus ditengah-tengah suasana rapat yang sangat pengap itu. Panitia bersama pengurus MSC menyepakati bahwa berhubung karena rencana awal pemasangan screen batal, maka panitia memberikan sedikit kelonggaran dengan membuat satu item acara yakni jumpa Fans. Untuk acara ini, panitia menyerahkan seluruh pengelolaan acara kepada pengurus MSC.

Kala itu waktu sudah minus lima hari. Pengurus langsung bergerak cepat mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk acara nanti. Berdasarkan rencana yang sudah dibicarakan, acara jumpa Fans diselenggarakan di Benteng Rotterdam dengan rangkaian acara tari penyambutan dan “rampa’ gendang”. Setelah itu barulah Slank diminta membawakan beberapa lagunya untuk menghibur para slankersnya.

Untuk konser kali ini harga tiket Rp.200.000. ini merupakan nilai nominal yang cukup tinggi untuk ukuran para Slankers. Pihak pengurus telah melakukan beberapa kali pembicaraan secara persuasive dengan pihak panitia penyelenggara agar harga tiketnya bisa di turunkan. Namun usaha ini berujung gagal sebab panitia pun tak mau ambil resiko mengenai kerugian. Makanya panitia dan pengurus membuat acara jumpa fans agar bisa mengurangi kekecewaan para Slankers sehingga tidak terjadi hal-hal yang membuat acara konser Slank di Makassar ini gagal.

Pada konser kali ini pihak penyelenggara bersama Makassar Slankers Club bekerja keras untuk menjaga keamanan pertunjukan. Ini disebabkan karena setahun terakhir ini konser Slank banyak dicekal. Alasannya sangatlah sederhana. Karena para slankers tidak bisa diatur dan suka membuat keributan ketika konser berlangsung. Sungguh sebuah alasan yang sangat klise. Makanya MSC dalam cakupannya penanggung jawan region Makassar berusaha semaksimal mungkin untuk mensosialisasikan keamanan kepada segenap anggota Makassar Slankers Club. Hal ini tentu saja diharapkan bahwa Makassar adalah contoh penyelenggaraan konser Slank yang berjalan damai, aman dan tertib. Dan ini akan menjadi bahan pertimbangan kepada pihak pemberi izin untuk konser-konser selanjutnya bahwa konser slank aman dan terkendali.

Memasuki minus empat hari kegiatan, salah seorang slankers mengirimkan sebuah pesan pendek kepada management pulau biru yang berisi sebuah ancaman gangguan keamanan pada saat konser Slank nanti di Makassar. Bunda Iffeth Sidharta sebagai penanggung jawab langsung mengkonfirmasi pesan singkat tersebut kepada Gaffar ketua MSC. Setelah mendapat informasi tersebut, malam harinya, pengurus bersama BP dan MMS melakukan rapat tertutup disekretariat membahas masalah tersebut. Beberapa Slankers yang ikut hadir dalam rapat tersebut tampak geram mendengarnya hingga sumpah serapahpun mengaum dari mulut mereka. Pengurus dan teman-teman slankers yang lain berusaha mencari tahu siapa dalang dibalik ini dan akhirnya bisa dibuktikan. Setelah itu barulah kami mengkonfirmasi ke Bunda Iffeth bahwa semuanya sudah berjalan dengan lancar.

Namun yang paling sangat disayangkan oleh teman-teman Slankers terlebih lagi pengurus dan jajarannya adalah berantakannya semua rencana yang telah dirancang sedemikian rupa. Rencana untuk acara jumpa Fans di Benteng Rotterdam terpaksa harus di batalkan sebab Bunda Iffeth Sidharta menginstruksikan agar acara jumpa fansnya dilaksanakan di Cruzzy Café. Kebetulan pemilik café tersebut masih ada hubungan keluarga dengan Bunda. Teman-teman Slankers hanya bisa menerimanya dengan lapang dada sebab ini instruksi langsung dari pusat. Teman-teman Slankers hanya berfkir positifnya saja, mungkin bunda tidak mau mengambil resiko untuk ini dan para slankerspun bisa memakluminya.

Penjemputan Slank 11 Februari 2010


Hari ini Makassar cukup cerah ditengah musim penghujan. Hiruk pikuk kendaraan dijalan merayakan suasana pagi. Waktu menunjukkan pukul 08.00. Robin datang ke kamar saya membangunkan, “woi bangunko, tidak mauko pergi menjemput kah?, Slank datang ini hari!”. Saya lalu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu kami langsung berangkat ke secretariat Makassar Slankers Club. Disanalah tempat kami semua para Slankers berkumpul sebelum melakukan konvoi penjemputan Slank ke Bandar Udara Hasanuddin. Ketika saya sampai, teman-teman Slankers belum banyak yang datang. Digerbang depan tampak beberapa orang berpakaian orange tua. Kelihatan orang-orang itu asyik bersenda gurau satu sama lainnya. Mereka adalah teman-teman dari Bidadari Penyelamat [BP]. Tugas mereka adalah mengawal Slank sejak datang hingga Slank meninggalkan Makassar. Tugas BP sangatlah berat sebab mereka harus mengamankan keadaan sebelum konser , saat konser berlangsung, dan pada saat acara selesai. Kemanapun Slank pergi mereka selalu siaga. Sering para Slankers tidak memahami posisi BP ketika bekerja sehingga kadang terjadi kesalahpahaman hingga menimbulkan percekcokan diantara BP dan Slankers. Padahal mereka sebenarnya tak menginginkan seperti itu. Pada dasarnya Slankers sendiripun tak bisa disalahkan dalam hal ini sebab harfiahnya Slankers itu adalah fans fanatik Slank. Maka wajarlah kalau mereka ingin bertemu atau berfoto dengan idolanya [ini sebuah contoh kasus]. Namun terkadang luapan keinginan Slankers tersebut dengan statusnya sebagai Fans terlalu berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan dari Slank itu sendiri. Maka tugas BP sudah selayaknyalah menegur atau lebih kepada memberikan pengamanan kepada Slank itu sendiri.

Pada konser Slank kali ini saya bersama rekan saya Iebe kebagian tugas untuk meliput kegiatan mulai dari penjemputan hingga konser berakhir. Itulah sebabnya kami diberi jaminan full access oleh BP. Kami berdua saling membagi tugas. Iebe yang meliput dalam bentuk rekaman foto dan saya meliput dalam bentuk rekaman video. “Bondan, mauko minum kopi?”, Tawar Irtha, salah seorang Slanky yang juga menjabat sebagai bendahara dalam struktur pengurus inti Makassar Slankers Club. Saya langsung mengiakannya sembari mengambil gambar suasana sebelum pawai konvoi dimulai. Ditepi jalan tempat para Slankers memarkir motornya, Robin tampak mulai sibuk mengumpulkan satu-persatu anggotanya untuk menjelaskan ulang skema pawai konvoi nanti. Ini adalah kali ketiga Makassar Motor Slankers dipercayakan oleh Pengurus MSC untuk menjadi Koordinator Lapangan [Korlap]. Robin sebagai ketua menerima tawaran tersebut setelah sebelumnya mengadakan rapat tertutup dengan anggota MMS. Saya tengah asyik menyeruput kopi hangat sembari menikmati sebatang rokok. Diluar rombongan Slankers semakin bertambah.

Dari jam tangan saya waktu sudah berada pada pukul 10.20. satu persatu para Slankers mulai memadati area jalan dibagian depan skretariat. Banyak Slankers yang membawa bendera bergambar Slank. Ada juga yang memakai syall dan Scraft yang juga bergambar Sama. Dipojokan sebuah motor scooter berwarn pink terparkir. Dikaca depannya bertuliskan Slank. Scooter unik ini milik Acha, salah seorang Slankers yang menjadi pemimpin regu pada penjemputan kali ini. Didalam skretariat para BP yang baru berdatangan segera mengganti pakaian mereka dengan kostum kerajaan berwarna orange. Saya dan iebe masih saja sibuk mengambil gambar suasana sebelum konvoi.

Robin mulai mengambil Toa, ia lalu menginstruksikan kepada para Slankers untuk segera bersiap-siap. Motor-motor disusun secara teratur. Acha bersama Scooter uniknya langsung mengambil posisi didepan. Para anggota MMS yang lain mengambil posisinya masing-masing sembari mengontrol para Slankers agar susunan pawai konvoinya teratur. BP tampak sibuk mengawal Slankers. Dentuman suara kenalpot dari motor memekikkan telinga. Ketika semua sudah tersusun rapi, Gaffar memberikan sedikit pengarahan kepada para Slankers agar pada saat pawai konvoi nanti tidak ada yang kebut-kebutan atau mengganggu pengguna jalan yang lain. “kita harus menunjukkan kalau Slankers itu bukan biang rusuh dan selalu cinta damai”. Terang Gaffar dalam instruksinya. Beberapa saat kemudian, ketika suara Sirinei dibunyikan, pawai konvoipun dimulai. Dentuman suara kendaraan semakin memekikkan telinga.
Dari depan secretariat, jalur konvoi berbelok ke Jalan Kakaktua hingga sampai di Jalan Veteran. Pada Perempatan Traffic light rute berbelok ke kanan dan ketika sampai pada bundaran diujung jalan Veteran peserta konvoi berbelok kekiri menyusuri pasar Pabaeng-baeng. Sempat terjadi kemacetan didepan pasar tapi tidak terlalu memakan banyak waktu. Sepanjang pawai konvoi, anggota MMS tampak sibuk mengatur para Sankers yang terkadang keluar dari jalur konvoi. Pada saat peserta berbelok di jalan pettarani, mereka berhenti didepan hotel Clarion untuk mengatur kembali posisi mereka yang sempat terbongkar setelah melewati macet di area pasar Pabaeng-baeng tadi. Noe mengambil Toa dan langsung memberikan arahan kepada para Slankers. Para Slankerspun menyambut arahan tersebut dengan mengatur kembali posisinya. Hampir lima belas menit waktu yang digunakan untuk merepikan kembali posisi. Setelah itu barulah perjalanan dilanjutkan. Peserta pawai kini meyusuri jalur Pettrani. Jalan ini cukup panjang. Setelah sampai pada Traffic light Jembatan Fly Over, Rute mengarah ke Kanan memasuki jalan Urip Sumoharjo. Sepanjang jalan para Slankers terus bersorak sorai meluapkan kegembiraannya. Mereka menjadi pusat perhatian para pengguna jalan yang lainnya. “anak slankers ngaseng inie, ada tawwa slank datang. Pergi ngaseng na jemput”. Kutipan ini adalah ungkapan salah seorang tukang becak yang menyaksikan acara pawai konvoi tersebut ketika saya tengah asyik mengambil gambar.

Setelah melewati jalan Urip Sumoharjo, selanjutnya memasuki jalan Perintis Kemerdekaan. Para slankers tampak memperagakan aksinya diatas motor. Ada yang berdiri sambil mengibar-ngibarkan bendera slank, ada yang membuka baju dan bernyanyi-nyanyi, dan berbagai macam atraksi unik lainnya. Semua itu tak lain adalah luapan kegembiraan mereka. Setelah menyusuri jalan Perintis Kemerdekaan, para peserta konvoi tiba pada Taffic light perbatasan Makassar – Maros. Selanjutnya rute berbelok ke kanan memasuki jalur bandara Hasanuddin. Pada saat tiba di bandara para Slankers langsung diarahkan oleh petugas untuk memarkir kendaraan mereka pada tempat yang telah disediakan. Peserta konvoipun menjalankan instruksi petugas bandara. Ini tentu saja menjadikan suasana menjadi tertib dan damai.

Diatas sebuah taman hijau pada sisi sebelah kiri bandara Hasanuddin, para Slankers berkumpul membentuk sebuah lingkaran. Gaffar mengambil Toa lalu kembali mengingatkan para Slankers agar pada saat perjalanan pulang nanti jangan ada yang ugal-ugalan dijalan. “Semuanya harus tetap tertib seperti pada saat kita menuju bandara”. Jelas Gaffar. Hampir satu jam kami menunggu. Setelah mendengar penjelasan para peserta tampak berfoto-foto mengabadikan moment indanya dengan latar belakang Bandara. Kemudian merekapun segera merapat ke depan pintu kedatangan. Di area kosong sebelah kanan pintu kedatangan, BP berkumpul membicarakan lagi strategi pengawalan mereka ketika slank datang nanti.

Ketika papan informasi menunjukkan bahwa pesawat Lion air yang di tumpangi Slank telah tiba, para Bidadari Penyelamat langsung bersiap-siap dan mengambil posisinya masing-masing. Mbak Shanti keluar lebih dulu bertemu BP untuk membicarakan bagaiman teknis pengamanannya. Setelah berdiskusi beberapa menit, barulah mbak Shanti masuk kedalam dan keluar lagi bersama rombongan Slank antara lain Bunda Iffeth, Iwan Bunaken beserta Crew lainnya. Anggota BP langsung membuat pagar mengelilingi mereka. Para Slankers semakin merapat. Ketika BP mulai menginstruksikan kepada para Slankers untuk memberi kelonggaran dan membuka jalan, merekapun menurut. Alhasil, semuanya berjalan lancar, aman, tertib dan damai.

Rombongan Slank oleh BP diarahkan langsung menuju mobil yang telah disediakan oleh pihak panitia. Toyota Alphard hitam telah terparkir dijalur lambat depan bandara. Personel Slank langsung masuk kedalam mobil. Ada dua mobil yang disediakan. Yang satunya disediakan untuk bunda Iffeth dan crew Slank yang lain. Ketika Slank dan rombongannya telah naik semua kedalam mobil, para Slankers langsung berhamburan ke parkiran mengambil motor lalu mengatur posisi. Anggota MMS yang mengatur para slankers terus menginstruksikan untuk menjaga ketertiban dalam perjalanan nanti. Setelah itu merekapun langsung mengambil posisinya masing-masing.

Mobil rombongan Slank berada didepan dikawal dua polisi dengan motor patroli. Disekelilingnya rombongan Bidadari penyelamat mengawal. Di belakang barisan BP, formasi MMS membentuk pagar barikade motor. Tugasnya untuk menahan Slankers agar jangan sampai mendekati mobil yang ditumpangi Rombongan Slank. Strategi inipun cukup efektif. Terbukti sepanjang acara konvoi mengantar Slank sampai ke hotel hampir tak satupun Slankers yang bisa mendekat. Peran MMS dibarisan kedua bisa dikatakan berhasil. Sesampainya dihotel Clarion tempat Slank menginp, oleh petugas keamanan para slankers diarahkan ke tempat parkir yang telah disediakan. Gaffar langsug memberikan instruksi kepada para Slankers untuk tidak mendekati pintu masuk hotel. Selanjutnya sehabis memberikan instruksi, barulah para Slankers diarahkan ke Cruzzy Café untuk berkumpul sebab disana nanti akan dilaksanakan acara jumpa Fans.

Cruzzy Café…….Jumpa Fans Slank dan Slankers

Setelah berisitirahat sejenak, rombongan slank oleh panitia diajak untuk makan direstoran bahari. Salah satu restoran yang menyajikan masakan khas Makassar. Sepulang dari restoran Bahari, rombongan Slank langsung menuju Cruzzy Café. Disanalah acara jumpa fans diselenggarakan. Ketika saya sampai, para slankers telah memadati area jalan dibagian depan café. Anggota MMS kembali memberi instruksi untuk memarkir dengan rapi setiap kendaraan agar pengguna jalan yang yang tidak terganggu.

Tiga puluh menit kemudian, pintu pagar café dibuka dan para Slankers dihimbau untuk masuk secara tertib kedalam café dan langsung berkumpul sambil duduk melantai. Dari wajah mereka penat dan lelah bercampur jadi satu dalam lautan kegembiraan. Sebab inilah satu-satunya acara untuk melepas dahaga mereka dengan bertemu idola. Harga penjualan tiket untuk konser terlampau mahal. Banyak Slankers yang tidak mampu membelinya. Diharapkan acara jumpa fans ini dapat mengurangi kekecewaan para slankers sehingga tujuan awal untuk menjaga keamanan dan ketertiban dapat tercapai.

Satu jam lebih telah berlalu. Rombongan Slank tiba dilokasi dan langsung masuk kedalam ruangan yang telah disediakan pemilik café untuk bersilaturahmi. Mereka saling berjabat tangan satu sama lainnya. Maklum, pemilik café ini masih ada hubungan darah dengan Bunda Iffeth. Tak pelak mereka berpeluk-pelukan melepas rindu sambil berkangen-kangenan. Slank mengambil posisi duduk di Sofa pojokan sebelah kiri. Mereka tampak bersantai-santai saja. Kaka dan Ivan duduk sambil mengangkat kaki naik keatas sofa. Jemarinya tampak sibuk mempermainkan tombol-tombol handphone di tangannya. Bimbim tengah asyik berdiskusi dengan keluarganya yang lain. Ridho dan Abdee tampak tertawa cekikikan.

Dimeja telah dihidangkan berbagai macam makanan. hampir semua makanan khas Makassar. Ada parede, otak-otak dan lain sebagainya. Selain itu beraeka ragam kue-kue mulai dari kue kukus hingga pudding semua tersaji diatas meja. Ketika tuan rumah mempersilahkan mereka untuk menyantap makanan, kaka langsung mengambil piring kecil dan sendok lalau membelah agar-agar yang lumuri pudding beraroma pandan. Bimbim dan ivan meledeki kaka yang tampak terlalu serius menyantap makanannya. Bunda Iffeth tertawa menyaksikan ulah anak-anak didiknya itu.

Diluar Slankers mulai berteriak riuh memanggil Slank. Mereka sudah tidak sabar menyaksikan penampilan idolanya itu. Salah seorang Slanky memberitahukan kepada bunda kalau acara sudah akan dimulai. Setelah itu barulah bunda keluar menghampiri para Slankers kemudian memberikan sambutan sepatah – dua kata. Slankers menyambut kedatangan bunda dengan tepuk tangan riuh nan meriah. Kegembiraan menyeruak dari wajah mereka. Ada bersiul-siul, ada juga yang sedikit usil terus memanggil-manggil Slank sembari bunda berbicara didepan.

“kita sangat bersyukur akhirnya Slank bisa konser di Makassar. Kita berharap konser kali ini bisa berjalan aman dan tertib agar kedepannya konser Slank tidak dicekal lagi yah”. Ucap bunda dengan nada penuh harap. Master Of Ceremoney yang memimpin jalannya acara mulai mengajak para Slankers untuk memanggil Slank bersama-sama. Tidak lama kemudian, bimbim muncul disusul ivan, Abdee, Ridho dan Kaka. Mereka langsung dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan. Sebelum Slank tampil membawakan lagu-lagu mereka untuk menghibur Slankers yang sedari tadi telah menunggu, terlebih dahulu dilaksanakan acara tiup lilin sebab kedatangan Slank kali ini bertepatan dengan hari ulang tahun Makassar Slankers Club. Irtha datang membawa kue ulang tahun. Para personel Slank berkumpul membentuk lingkaran sembari menyanyikan lagu Happy Birthday lalu bersama-sama meniup lilin diatas kue Ulang tahun tersebut. Para Slankers lalu bertepuk tangan meriah.

Setelah acara tiup lilin berlangsung, dilanjutkan dengan acara pembagian kaos khas Makassar kepada Slank. Para Slankers bersorak sorai menyuruh Slank untuk mengenakan pakaian tersebut. Merekapun menuruti tuntutan penggemarnya tersebut. Kaka tampak menggulung lengan bajunya hingga keatas pundak.

“assalamu alaikum Makassar, untuk silaturahmi hari ini mari kita buka dengan lagu…. Disini…tempat cari senang, salah tempat kalau kau cari uang, disini orang-orang penuh kreativitas, tempat orang-orang yang survive, disini bukan anak-anak malas, tempatnya para pekerja keras, disini bukan anak-anak manja sedikit kerja, banyak mintanya”. Kaka membuka lagu dengan Mars Slankers. Seperti kejatuhan durian runtuh, para Slankers mulai bernyanyi mengikuti irama lagu yang diamainkan Slank. Hamper semua Slankers menghafal lagu tersebut. Sebab lagu inilah yang menyatukan jiwa, hati dan pikiran mereka. Mars Slankers adalah lagu yang membakar semangat anak-anak slankers untuk terus berkreativitas dan berekspresi.

Kaka meminta Slankers untuk mereques lagu Selanjutnya setelah Mars Slankers selesai mengalun. Ada yang meminta SBY di nyanyikan, Tong Kosong, Maafkan, Solidaritas, Mawar Merah, Balikin Dan lain sebagainya. Lalu Slank pun menyanyikan lagu Balikin. Para Slankers terus bersorak sorai. Slankers yang berada dibelakang mulai merapat kedepan. BP membentuk pagar barikade untuk menahan Slankers yang terlalu maju kedepan. Tuga BP cukup rumit karena kali ini Slank tidak main diatas panggung, melainkan akustikan duduk diatas kursi tepat dihadapan Slankers. Maka jarak antara Slank dan Slankers hanya dibatasi oleh Sound Sistem dan barisan pagar BP.

Lagu keduapun telah selesai. MC pun menutup acara. Namun para Slankers kembali berkoar-koar meminta Slank untuk menyanyikan satu lagu lagi. Para Personel Slank tampak merasa nyaman dengan suasana jumpa Fans kali ini. Merekapun tak mau beranjak dari tempat duduk. Kaka mengangkat tangan member kode kepada yang lain untuk satu lagu lagi. Bimbim mulai menghantam Jimbenya. Ridho menyusulnya dengan petikan melodi-melodi indah. Abdee membalas irama Ridho. Sementara Ivanka disisi sebelah kiri personel menyeimbangkan tempo permainan dengan pentolan bass nya. “pliss, jangan membohongi, karena kutak pernah mendua, Alunan lagu Pliss mengudara lembut menyegarkan suasana hati para Slankers di Cruzzy Café. Lagu ini merupakan Soundtrack film Get Merried 2 Besutan Sutradara Hanung Brahmantio. Slank dan Sankers Bernyanyi bersama. Serasa tiket yang harganya mencapai 200.000 tersebut mulai tak terpikirkan. Penampilan Slank hari ini telah membayar rasa kangen fans fanatiknya setelah hampir setahun Slank tidak pernah manggung lagi di Makassar. Kemudian acara foto bareng bersama Slank digelar. BP mengatur para Slankers yang akan berfoto. “sekali berfoto langsung sepuluh orang yah” tegas Noe yang menjadi penanggung jawab BP kali ini. Suasana terlihat sedikit kacau sebab para Slankers langsung berhamburan kedepan. Namun berkat usaha kerja keras BP, sesi ini pun berjalan aman, damai dan tertib.

Hari mulai beranjak sore. Setelah Slank tampil, Gaffar memberikan instruksi kepada para Slankers untuk membantu pihak café dalam hal menjaga kebersihan. Para Slankers bersama-sama memungut sampah yang berada dalam kawasan café. Sebuah inisiatif baik yang ditunjukkan oleh para anak-anak Slankers. Setelah itu barulah mereka meninggalkan tempat kegiatan. Para Slankers keluar secara beriringan tanpa ada yang berdesak-desakan. Dibatin mereka terpancar kelegaan dan kepuasan.

Sehabis acara jumpa fans bersama Slankers di Cruzzy Café, Slank beristirahat sejenak lalu bergerak menuju Tribun Timur. Slank mendapat undangan untuk datang kesana. BP terus bertugas mengawal Slank. Strategi mereka dibagi menjadi dua. Sebagian mengawal Slank ke Tribun dan sebagiannya lagi Stand by di Hotel tempat Slank menginap. Saya dan beberapa Slankers yang lain masih tetap tinggal. Pihak café telah menyediakan makanan dan kami menyantapnya bersama-sama. Maklumlah setelah bekerja seharian perut mulai terasa lapar. Sembari makan, beberapa teman yang lain mereview kembali cerita saat Slank tampil. Mereka menertawai tingkah-tingkah aneh para Slankers yang terlalu berlebihan. Setelah itu barulah kami pulang kerumah masing-masing.

Jumpa Pers at D’Liquid………..


Saya tidak tau kalau hari ini ada jumpa pers Slank di Liquid. Saya datang kehotel sekadar untuk menyaksikan check Sound oleh Jaddah sebelum konser sebentar malam. Di loby hotel teman-teman wartawan yang lain tengah berkumpul. Barulah saya ketahui kalau sore ini sebelum check Sound terlebih dahulu dilaksanakan acara jumpa pers. Saya langsung menuju D’Liquid untuk mengikuti acara tersebut.

Acar kemudian dibuka oleh MC. Didepan, telah duduk mbak Ida sebagai ketua Event Organiser konser kali ini. Kemudian personel Slank dan beberapa dari pihak Sponsor. Teman-teman wartawan mulai melontarkan pertanyaan kepada para pembicara. Pertanyaan-pertanyaan yang keluar tak lain seputar pencekalan konser Slank. Beberapa yang lain mempertanyakan tentang album baru Slank yang akan diluncurkan. Ada juga yang mempertanyakan tentang album “Anthem for The Broken Hearted” yang kemarin rilis di negeri Paman Sam itu.

Acara jumpa pers hanya berlangsung empat puluh lima menit. Setelah itu acara dilanjutkan dengan foto bersama antara Slank dengan pihak Sponsor. Lalu para personel Slank bersantai-santai bersama beberapa Slankers yang hadir pada saat itu. BP tetap bertugas memastikan suasana berjalan aman dan terkendali. Ridho keluar lebih dahulu dari tempat acra. Kemudian menyusul Bunda Iffeth, Bimbim dan Kaka. Abdee dan Ivan naik keatas panggung mengecek peralatan. Tampak abdee mempermainkan bass milik ivan. Ivan dan beberapa BP yang lain menyaksikan aksi Abdee tersebut. Sesekali ia berhenti kemudian berdiskusi dengan ivan. Setelah itu barulah mereka kembali kekamar untuk beristirahat sebab sebentar malam mereka akan menggebrak panggung D’Liquid.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.